” I never find something good in a goodbye”. Sepertinya saya pernah baca atau mungkin denger ini kata difilm mungkin or twitter or status facebook orang,cuman saya gak sure nemu kata dimana. Saya paling gak suka yang namanya kata “goodbye”, i dont know why,yang jelas kata ini ga pernah bikin saya sreg buat diucapinnya.
Kata pepatah dimana ada pertemuan pasti selalu ada perpisahan dan dari sekian banyak perpisahan yang saya alami gak pernah ada yang good in bye. Its always make me feel so sad and desperate.
Call me shit but i call its melancholic part from my side. Wajar ketika kita ditinggalkan,ketika kita selalu diliputi perasaan sedih,berduka dan kehilangan. Manusiawi ketika kita terpisah dari orang yang kita kasihi,realize bahwa sesuatu itu sudah tidak ada lagi kita kehilangan.
Tapi at the end,untuk mengalahkan rasa itu perlu waktu yang gak sebentar untuk melupakan suatu perpisahan yang berarti seperti kategori goodbye ini.
saya mungkin satu diantara seribu orang yang pernah denger selagi masih hidup mari kasihi orang- orang yang sudah mengasihi anda. Sayangnya,saya bukan orang yang realize kalau ternyata pertemuan itu berakhir dengan perpisahan.
Yang ujung-ujungnya saya selalu menangis dipojokan atau pada saat dikamar sesenggukan sampai mata bengkak. Ada yang bilang hati itu bisa lembut seperti gula kapas dan besi. Diluar tampak tangguh,didalamnya meleleh seperti karamel. Tapi ketidak berdayaan kata “goodbye” adalah satu pertanda buat kita pahami bahwa,tidak semua goodbye itu indah dan menyedihkan. Malah kadang ada yang biasa-biasa saja.
Realize bahwa perpisahan pasti akan selalu datang. Melihat pertanda goodbye buat saya sudah seperti makanan sehari-hari. Ditinggal yang pergi akan datang yang baru. Pergi seperti angin dan datang seperti hujan.
Kita tidak pernah tahu kapan goodbye itu akan datang menghampiri,tapi setiap goodbye akan selalu datang hal-hal baru yang dulunya kita tidak menyadari bahwa itu penting dan bermakna.
Jangan menyalahkan yang pergi dan pastikan yan pergi selalu memberikan wangi goodbye nya. Karena kelak yang pergi pun akan tahu bahwa yang ditinggalkan sebenarnya tidak benar-benar ditinggal.Tapi masih ada didalam memori sebagai pertanda buat kita untuk lebih memahami pertemuan bukan suatu yang buruk tapi membuat kita lebih hidup dan perpisahan itu sendiri membuat kita memahami apa yang ditinggalkan.
Selagi masih hidup ya gini,kalau tidak good ya bye. Good kalau bisa menerima,bye kalau yang tidak bisa mencerna.
” in this life, we learn how to be good with a good bye”
Kopi Bali 